PEJUKUTAN - Dalam menyambut hari raya nyepi Tahun Caka 1941 yang jatuh pada hari Kamis 7 Maret 2019, Klungkung kembali adakan lomba ogoh-ogoh tingkat kabupaten yang diikuti oleh 4 kecamatan di Kabupaten Klungkung. Salah satunya Kecamatan Nusa Penida yang diwakili oleh Desa Pejukutan. Untuk memantapkan persiapan, para penabuh dan penari pengiring ogoh-ogoh Somyaning Nila Sura Desa Pejukutan lakukan gladi kotor kedua kalinya, Jumat (1/3/2019) sore tadi di Lapangan Br. Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida.
Sejatinya gladi kotor dilakukan sebagai persiapan menjelang gladi resik di tempat lomba, depan Monumen Puputan Klungkung. "Selain gladi resik yang akan kami lakukan nanti pada minggu sore di depan Monumen Puputan Klungkung, kami rancang gladi kotor sebanyak dua kali disini agar pada saat pentas bisa menampilkan yang terbaik dan semaksimal mungkin", harap koordinator panitia ogoh-ogoh, I Made Arsana Atmaja yang sekaligus sebagai Sekretaris Desa Pejukutan tersebut.
"Tidak cukup sebatas penampilan maksimal, tentunya ada beberapa aturan dan rambu-rambu yang mesti diikuti seperti tidak diperkenankannya penggunaan bahan styrofoam dan menjauhi atribut politik dalam pembuatan ogoh-ogoh", tandas Arsana yang kerap dipanggil bobo, disela-sela memberikan semangat pada peserta.
Seusai gladi, Perbekel Desa Pejukutan I Made Arya berharap ditengah perkembangan pariwisata yang semakin pesat khususnya Nusa Penida dan Klungkung pada umumnya seperti saat ini, kegiatan lomba ogoh-ogoh dianggap dapat dijadikan sebagai moment menjaga adat lan budaya.
Selain Bapak Camat Nusa Penida, kegiatan gladi juga dihadiri oleh Perangkat Desa Pejukutan, Pendamping Desa, Bhabinsa Desa, Pembina dan Pelatih Tabuh&Tari serta Tokoh Masyarakat setempat.